Hari Pertama Kerja Setelah Libur Lebaran ~ Makan Itu Susah
Halo teman-teman di Satu Jiwa, semoga kita semua sehat dan baik selalu
Di kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi cerita, atau pengalaman yang saya yakin sebenarnya semua orang mengalami hal ini... yaitu susahnya mencari makan di hari-hari pertama masuk kantor. Sebagian dari kita mungkin tidak akan mengalami hal ini bilamana:
- Ente dah juragan. Makannnya di tempat-tempat Mevvah, jadi ga begitu pusing. Mungkin bagi sebagian orang tempat-tempat tersebut bukan mewah, biasa saja... tapi jelas tidak murah dan tidak sederhana. Menurut saya makan di atas tiga puluh ribu rupiah untuk paket standar itu dah tergolong tidak murah, dalam arti di sini KFC, MCD, Burger King dan kawan-kawannya itu dah memang bukan makanan sederhana lagi di sini.
- Ambil cuti sebanyak-banyaknya, jadi ente golongan yang cutinya paling panjang, masuk lagi disaat orang lain sudah on di kerjaan mereka.
Tapi bagi mayoritas kalangan pekerja di Jakarta, perihal ini sudah menjadi kondisi atau pengalaman yang terulang dari tahun ke tahun.
TEMPAT MAKAN YANG BELUM BUKA
Mau itu gerobakan, ataupun warung nasi... Banyak yang belum buka. Hal ini sangat wajar, karena bagi UKM di bidang makanan, makanan yang tidak terjual itu berpeluang menjadikan usaha mereka menderita kerugian. Daripada berpotensi rugi, sebagian pedagang tentu saja mending cuti, ambil libur lebih panjang... Income memang hilang, tapi ga rugi karena kalau rugi ya percuma aja sama aja tidak ada income.
YANG BUKA SEADANYA
Tidak semua pedagang itu siap berjualan di hari-hari awal. Mereka butuh uang tapi tahu akan resiko kerugian akibat tidak ada yang beli, dan langkah yang paling sederhana diambil adalah tidak menyediakan stock makanan yang cukup.
Contohnya adalah mas-mas penjual bubur ayam dan soto mie di atas. Jam 12 yang semestinya peak hour pengunjung untuk makan siang, dia malah beberes karena dagangannya sudah habis. Saya sih yakin bukan diserbu banyak orang, tapi karena mungkin mereka hanya menjual 30-40 porsi saja, test market gitu.
Contoh lain adalah warung kecil tempat makan di atas ini. Yang datang sudah banyak, mejanya saja hilang. Mungkin ada yang kelaparan dan ga sabar nunggu, jadinya meja pun dimakan 🤣. Hal ini wajar, karena warung yang mestinya dikerjakan berdua atau bertiga, di awal-awal kadang yang punya nekat jualan sendirian. Dia yang masak, dia yang serving, dia yang cuci piring, dia yang terima pembayaran... Akhirnya acak kadut deh.
Berbeda dengan makanan yang sifatnya jajanan ya, karena mereka biasanya tidak tergantung sama orang kantoran. Tempat ini jadi penyelamat bagi para karyawan, karena setidaknya mereka bisa dapat makan siang di sini. Bakso dan Batagor pun terpaksa jadi menu makan siang yang layak bagi kalangan yang tidak mau beli fast food ternama.
Namun tidak semuanya sad ending begitu. Ada beberapa pedagang yang berani spekulasi dan akhirnya mereka dapat banyak pembeli. Mungkin memang sudah rejeki mereka.
Satu yang saya yakini di sini, dan saya yakin banyak yang setuju sama saya, kalau ibu-ibu sudah bergerombol antri makanan, mending kita ngalah deh. Di jamin kaki ente pasti diinjek-injek, yang nginjek berasa salah ente karena deket-deket dia... berasa dirinya kayak Anya Geraldine yang mau dinodai mas-mas ga jelas, padahal kondisinya bertentangan dengan angan-angan dia sendiri
Alternative Makanan
Sebenarnya ada alternative tempat makan baru sekarang, yaitu convenience store kayak indomaret, alfamart, circle K, Family Mart dan lainnya. Saya beberapa hari awal ke sana karena tidak mau bergulat di antrian ambil piring lawan ibu-ibu ukuran truck tronton 9 ton tapi delusional berasa dirinya Marion Jola atau Pevita Pearce.
Maaf ya kalau saya rada main fisik atau body shamming, tapi ntah kenapa saya sering mengalami hal demikian. Terutama sama emak-emak berumur, mungkin mereka sedang krisis tengah baya...
Ok kembali ke mini market...
Tentu saja yang saya beli bukan snack atau cemilan seperti di display atas ini.
Tapi yang saya pilih adalah makanan cepat saji mereka, yang di display di display cabinet seperti gambar ini.
Biasanya saya beli ayam goreng sekitaran 20 ribu rupiah, tapi hari ini saya lagi tidak nafsu makan jadi saya beli roti goreng saja. Dan sepertinya tidak cocok buat makan siang, karena dalam 3 jam saja saya dah lapar lagi 😂
Bagaimana dengan saudara atau saudari di sini? apakah ada cerita yang menarik lainnya?
Terima kasih telah membaca tulisan saya yang apa adanya ini. Saya lebih banyak meluangkan waktu saya bermain gim di Hive Blockhain, dan berbagi cerita tentang gim dan permainan tersebut melalui tulisan-tulisan saya di sini. Jangan sungkan bertanya langsung ke saya bilamana ada yang mau ditanyakan dan mohon maaf kalau tulisan saya di sini ada yang menyinggung perasaan anda.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada:
- Canva : yang telah memberikan peralatan penyunting gambar secara gratis
- Thepeakstudio : yang telah membuat gambar divider / pembatas yang keren di sini
!LUV
!hiqvote
!PGM
!DHEDGE
!BEER
Ini kelihatannya PGM ikutan rungkad sama kayak DHEDGE, BEER kelihatannya juga ngikut 😄😄😄😄
dewabrata, happyphoenix sent you LUV. 🙂 (3/10) tools | trade | connect | wiki | daily
Made with LUV by crrdlx.
PGM. coffee , dhedge ama Archon rungkat om. Archon kabarnya di take over orang lain.
@happyphoenix, the HiQ Smart Bot has recognized your request (1/2) and will start the voting trail.
In addition, @dewabrata gets !PIZZA from @hiq.redaktion.
For further questions, check out https://hiq-hive.com or join our Discord. And don't forget to vote HiQs fucking Witness! 😻
sedia indomie setiap saat om wkwk
sarimi duo lah om